Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) memastikan pihaknya hanya akan menjual produk tembakau alternatif kepada orang dewasa, bukan kepada anak-anak di bawah umur, non-perokok, serta ibu hamil dan menyusui.
Rencana pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyeragamkan kemasan polos tanpa identitas rokok menuai banyak penolakan dari para pelaku industri rokok dan tembakau.
Penjualan dan konsumsi rokok masyarakat di Jepang mengalami penurunan hingga 52%, salah satu penyebabnya yakni keberadaan rokok alternatif yang mulai marak di pasarkan di Jepang.
Dalam ajang Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 beberapa waktu lalu terdapat dukungan terkait kemudahan akses beserta ketersediaan informasi akurat terhadap produk tembakau alternatif rendah risiko bagi publik, terutama bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya.
Ketua asosiasi konsumen dewasa, Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri, menjelaskan permasalahan kesehatan yang diakibatkan konsumsi merokok merupakan tantangan yang dapat diselesaikan melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Jakarta: Pemerintah mesti tegas melarang produk tembakau alternatif untuk anak-anak.
Asosiasi Konsumen Vape Indonesia atau Akvindo mengklaim tembakau alternatif merupakan produk dengan profil risiko kesehatan yang lebih rendah ketimbang rokok tembakau konvensional.
Pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) merupakan inovasi dalam industri tembakau sebagai upaya mengurangi risiko dari kebiasaan merokok.
Pelaku usaha produk tembakau alternatif mengimbau konsumen rokok elektronik resmi yang memiliki pita cukai.Tujuannya agar terhindar dari penggunaan produk-produk ilegal seperti narkoba.