Artikel | GEBRAK
Left arrow Kembali

Produk Tembakau Alternatif Bisa Kurangi Risiko Perokok Dewasa

Produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, tembakau dipanaskan, dan kantong nikotin, diyakini bisa jadi pilihan bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri. Menurut dia, penggunaan produk tembakau alternatif saat ini bukan sekadar tren atau fenomena musiman.

Apalagi hal itu ditambah saat ini masyarakat telah semakin paham soal risiko kesehatan akibat merokok.

"Banyak perokok dewasa yang beralih ke produk tembakau alternatif karena sudah paham kalau risikonya lebih rendah daripada rokok," ujar dia, Jumat (17/3/2023).

1. Risiko kesehatan produk tembakau alternatif 95 persen lebih rendah daripada rokok

Rendahnya profil risiko tersebut lantaran proses pengunaannya tidak dibakar seperti pada rokok. Beberapa produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan hingga rokok elektrik menerapkan sistem pemanasan. Dengan begitu, produk tembakau alternatif memiliki risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.

Hasil ini juga diperkuat oleh sejumlah kajian ilmiah yang dilakukan di dalam dan luar negeri, termasuk kajian ilmiah Public Health England (atau saat ini bernama UK Health Security Agency). Kemudian juga penelitian oleh divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris pada tahun 2018 dengan tajuk "Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018."

"Kajian ilmiah produk tembakau alternatif, penting untuk digalakkan agar masyarakat semakin mengetahui profil risiko dan manfaatnya. Hal ini akan sangat berguna, terutama bagi perokok dewasa yang memilih untuk terus menggunakan produk tembakau atau nikotin," ujar Johan.

2. Anak-anak dan perempuan diharap tidak mengonsumsi produk tembakau alternatif

Meski risikonya lebih rendah, Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo), Paido Siahaan, menyarankan agar kalangan seperti anak-anak dan perempuan hamil tidak mengonsumsi produk tembakau alternatif.

Hal tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia bahwa batas usia perokok adalah 18 tahun ke atas.

"Hal ini artinya mereka yang berada di bawah usia tersebut dilarang menggunakan produk tembakau. Serta, produk ini juga tidak ditujukkan bagi mereka yang belum pernah merokok, meski cukup umur untuk memakai produk ini," ucap Paido.

3. Efektivitas rokok elektrik atau produk tembakau alternatif lainnya

Salah satu bukti efektivitas rokok elektrik dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya juga diungkapkan dalam laporan Cochrane Review yang dipublikasikan pada November 2022 lalu.

Laporan tersebut merangkum hasil riset dari Amerika Serikat (34 studi), Inggris (16 studi), dan Italia (delapan studi). Hasil dari laporan itu menunjukkan, perokok berpotensi besar untuk beralih dari kebiasaannya setelah menggunakan rokok elektrik selama enam bulan dibandingkan menggunakan terapi pengganti nikotin.

Secara lebih rinci, dari 100 orang yang menggunakan rokok elektrik, terdapat 9 hingga 14 perokok memiliki peluang untuk berhasil beralih dari kebiasaan merokok.

Sementara itu, dari 100 orang yang menggunakan terapi pengganti nikotin, hanya enam perokok yang berpotensi sukses untuk beralih dari kebiasaannya.

Sumber: idntimes.com